Jumat, 27 Mei 2011

Program SEHEN Menjawab Terisolirnya Daerah

Foto : Manager PT. PLN Ranting Mbay, Reni Juma
Banyak daerah yang terisolir di Kabupaten Nagekeo, masalah listrik menjadi hambatan utama. Indonesia merdeka sudah 65 tahun, namun banyak masyarakat belum menikmati kemerdekaan. Kemerdekaan yang dimaksud adalah, penerangan listrik. Masalah listrik akan berdampak pada kesehatan masyarakat, gizi buruk, dan masalah ekonomi yang kurang baik.
Persoalan listrik menjadi penyebab utama dalam meningkatkan produktifitas ekonomi masyarakat. Dalam meretas kemiskinan masyarakat, PLN meluncurkan program SEHEN (Super Hemat Energi). Program tersebut dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi masyarakat.
Program SEHEN adalah sumber energy listrik dari tenaga surya. Terobosan tersebut dilakukan agar dapat menjawab kebutuhan energy listrik (penerangan). Sumber energy listrik dari tenaga surya, yang akan diluncurkan karena melihat topografi Kabupaten Nagekeo sangat rumit untuk dijangkau oleh tenaga listrik bertenaga diesel, (PLTD).
Menurut Manager PT PLN Ranting Mbay, Reni Juma, pada pertengahan Maret lalu, bahwa, program SEHEN diluncurkan karena PLN melihat, ada begitu banyak wilayah dan daerah yang secara topografi sulit dijangkau oleh jaringan listrik bertenaga diesel. Untuk menaikan elektrifikasi dari 30%  menjadi 60% di wilayah NTT maka PLN meluncurkan program tersebut. Sebab program tersebut dapat menjawab terisolirnya daerah, yang sulit akan kebutuhan penerangan listrik.
Pada tahun 2011 ini, PLN menargetkan 3.990 pelanggan. 17 desa di wilayah kerja PLN Ranting Mbay menjadi fokus kegiatan program SEHEN. Selain yang ada di Kabupaten Nagekeo, program SEHEN akan dilaksanakan di Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada yang merupakan wilayah kerja PLN Ranting Mbay. Untuk kabupaten Nagekeo, wilayahnya antara lain : Kecamatan Aesesa, Aesesa Selatan, Nangaroro, Keo Tengah, dan juga sedang diupayakan agar Kecamatan Wolowae dapat masuk program tersebut.
Reni Juma juga mengatakan, proses SEHEN sangat tidak sulit untuk diperoleh. Persyaratannya adalah, antara lain; pertama, melakukan pendaftaran secara kolektif lewat kepala desa. Kedua, calon pelanggan mempunyai simpanan di Bank NTT minimal Rp. 500.000. Ketiga, penyambungan SEHEN tidak dikenakan biaya penyambungan. Keempat, program lampu SEHEN menjadi pelanggan PLN dengan tariff R. I.K (Rumah Tangga Khusus) 12 V.A. Kelima, tagihan rekening perbulan 35 ribu rupiah, setor ke Bank NTT atau dengan system PPOB. Keenam, kalau terjadi kerusakan adalah tanggungjawab PLN. Ketujuh, apabila listrik/jaringan PLN yang masuk ke wilayah SEHEN maka pelanggan tersebut, secara otomatis dimigrasikan ke pelanggan tariff R. I. 450. V.A
Katanya, “kalau digabungkan antara program SEHEN dan jaringan listrik tenaga disel (PLTD), maka PLN Ranting Mbay menargetkan 6000-an pelanggan pada tahun 2011 ini,”jelas Reni bersemangat. Dia juga menambahkan, aset-aset lampu SEHEN adalah milik PLN. Sejak bulan Maret lalu dan April ini, PLN bersama Bank NTT melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah-wilayah yang akan menjalankan program SEHEN. 
Oleh: Anton Moti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar