Jumat, 08 April 2011

Kawasan Ndora Hingga Aesesa Selatan Potensial Bagi Pengembangan Ternak Sapi





KAWASAN Ndora memiliki padang sabana yang sangat luas. Selain padang, wilayah ini juga terdapat sejumlah daerah aliran sungai (DAS). Sejak zaman orde baru, wilayah ini telah dijadikan pemerintah sebagai kawasan pengembangan ternak. Sejumlah program pengembangan ternak dari pemerintah maupun swasta pun telah diturunkan ke sejumlah desa di Ndora. Program ini membawa banyak kemajuan. Banyak anak dari desa di kawasan ini bisa bersekolah hingga ke jenjang pendidikan tinggi hanya bermodalkan ternak sapi. Di daerah ini pun saat ini menjadi perhatian oleh Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Nagekeo dengan menjadikannya sebagai lokasi pembibitan ternak untuk pengembangan ternak di daerah ini maupun daerah lainnya. Pada Rabu, 6 Januari 2011 lalu, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Nagekeo, Wolgan Lena bersama stafnya turun bertatap muka dengan masyarakat Desa Bidoa, Kecamatan Nangaroro. Tatap muka di Aegela saat itu dihadiri oleh seluruh masyarakat Desa Bidoa. Di hadapan masyarakat, Kadis Wolgan Lena mengemukakan tentang rencana pembibitan ternak di Aegela. Dari pertemuan tersebut berhasil menyepakati bahwa tanah-tanah yang pernah diserahkan masyarakat ke Pemda seluas 20 Ha untuk lahan Ifad bisa digunakan untuk lokasi pembibitan ternak sapi. Kesepakatan lainnya; jika lokasi pembibitan sudah berhasil akan diperuntukan bagi masyarakat yang telah menyerahkan tanahnya. Pembibitan ternak mulai dilaksanakan tahun 2011.
Sebelumnya, pada akhir tahun 2010 lalu pernah ada tim survey dari Institut Teknologi Bandung (ITB) turun melihat potensi hamparan padang sabana. Mereka datang ingin melihat secara langsung seperti apa prospek potensi yang dimiliki wilayah ini.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bidoa, Thomas Goa serta mantan Kepala Desa Bidoa yakni Gaspar Namay dan Kanisius Kodhi, mengatakan, ternak sapi menjadi sandaran hidup masyarakat Desa Bidoa, Desa Ulupulu, Desa Pagomogo dan Desa Woedoa. Selama ini, masyarakat bisa membiayai pendidikan anak-anak hanya dengan memelihara sapi. Para tokoh masyarakat ini berharap adanya perhatian dan dukungan Pemerintah Kabupaten Nagekeo untuk menjadikan Ndora sebagai klaster unggulan pengembangan ternak sapi. Hal sama juga dikemukakan tokoh muda Desa Bidoa yakni Kanisius Bai Moeda, Yosep Misi, Yeri Ebo, Titus Tuli, Wenslaus Were dan Antonius Bali. Para tokoh muda ini berpendapat, dengan adanya sapi, selama ini masyarakat sangat terbantu dalam membiayai pendidikan anak, pembangunan rumah dan sebagainya. Kepala Desa Bidoa, Ferdinandus Bana May, mengatakan, Ndora adalah kawasan lahan kering. Hanya beberapa hektar saja yang bisa dijadikan sawah tapi itu pun hanya bisa diusahakan pada musim hujan. Sebagai lahan kering, pendapatan masyarakat dari usaha pertanian di sektor lahan kering sangatlah sedikit. Untuk itu, Pemerintah Desa dan Masyarakat Bidoa sangat menaruh harap kepada Pemerintah Nagekeo untuk memberikan bantuan ternak sapi bagi masyarakat. Kepala Desa Ulupulu Didimus Djogo dan Kepala Desa Pagomogo Wens Ladi, mengatakan, luasnya hamparan padang yang didukung dengan aliran sungai yang panjang sangat memungkinkan kawasan ini bisa dijadikan sebagai klaster pengembangan sapi.
Terhadap usulan warga tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Nagekeo, Drs. Paulus Kadju, saat berdialog dengan masyarakat di Aegela beberapa waktu lalu, mengatakan, kawasan Ndora hingga Aesesa Selatan memiliki potensi yang cukup menjanjikan untuk usaha ternak sapi. Pemerintah Kabupaten Nagekeo akan memberikan dukungan dan akan memback up program Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur yakni Anggur Merah. Ada empat program Anggur Merah yakni jagungnisasi, peternakan, koperasi dan cendana. Untuk mengelola kawasan yang menjanjikan tersebut menjadi kawasan pengembangan ternak maka yang pertama kali harus disiapkan adalah penyiapan SDM (sumber daya manusia).
“Beberapa desa di Ndora ini, Lambolewa, Ola Iya sampai di Aesesa Selatan itu sangat menjanjikan untuk pengembangan ternak sapi, “ujar Wabup Paulus Kadju.
Sayangnya, Wabup Nagekeo saat itu tidak secara jelas menyebut bentuk dukungan pemerintah seperti apa yang akan menjadikan Ndora hingga Aesesa Selatan sebagai kawasan pengembangan ternak sapi.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Nagekeo, Gaspar Batu Bata,SH, mengatakan, Ndora hingga Aesesa Selatan adalah kawasan yang dimungkinkan untuk budidaya ternak sapi. Sebagai wakil rakyat, pihaknya sangat mendukung setiap usaha pemerintah maupun swasta dan masyarakat untuk menjadikan kawasan ini sebagai klaster unggulan pengembangan ternak. Dengan mengembangkan ternak sapi, kata Gaspar yang juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Nagekeo ini, pihaknya sangat yakin akan terjadi perubahan dalam hal pertumbuhan ekonomi lokal yang pada akhirnya bisa mendorong meningkatnya pendapatan asli rakyat dan daerah.
“Soal klaster itu sudah menjadi model pengembangan ekonomi yang perlu dibangun. Saya minta Camat di wilayahnya bisa memediasi kerja sama antar desa agar setelah ditetapkan sebagai klaster unggulan ternak maka sistim pengembangannya menjadi jelas, “ujarnya.  รจ sil aegela  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar