foto: Pasukan drum band dari SMP Negeri 1 Nangaroro saat menyambut kedatangan Bupati Nagekeo yang melakukan kunjungan kerja ke Nangaroro pada Rabu, 24 November lalu.
PEMERINTAH Kabupaten Nagekeo sangat serius memberikan perhatian pada pendidikan. Buktinya, saat ini sedang membangun sejumlah asrama di sejumlah sekolah. Bahkan, pemerintah berencana akan membangun semua asrama di setiap sekolah agar anak-anak kelas enam sekolah dasar atau sekolah menengah bisa diasramakan sehingga bisa belajar dengan baik. Hal itu dikatakan Bupati Nagekeo, Drs. Yohanes S.Aoh saat berkunjung ke Desa Olaia pada Senin (22/11) lalu.
“Dalam setiap safari saya ke kecamatan dan desa serta monitoring lewat laporan kepala Dinas PPO (Pendidikan Pemuda dan Olahraga) ternyata jam ajar anak di sekolah sudah cukup, hanya jam belajar anak di rumah yang kurang sekali. Jadi saya mendorong dan mengajak bapak ibu semua tolong perhatikan anak-anak. Jangan larang kalau mereka belajar. Jangan kasih pekerjaan di saat anak belajar. Pemerintah saat ini juga bangun asrama di setiap sekolah agar prosentase kelulusan kita harus lebih baik dari tahun sebelumnya, “ujar Bupati Nagekeo.
Selama ini jam belajar sangat kurang sebagai akibat tidak ada asrama. Ia berharap setelah ada asrama nanti tidak lagi ada keluhan soal asrama. Namun, Bupati Nani Aoh mengingatkan bahwa asrama yang dibangun tidak sekedar menampung orang tetapi dengan asrama yang ada bisa membina moralitas anak-anak, memberikan pendidikan etika yang baik agar anak-anak tidak sekedar pintar atau cerdas tetapi juga berakhlak mulia. Hanya saja dalam hal pengelolaan asrama, Bupati Nani Aoh agak meragukan orang awam yang mengurus asrama karena asrama bisa hancur. Ia menyarankan agar asrama dikelola oleh para rohaniawan
Bupati Nagekeo, juga mengungkapkan, saat ini angka drop out memang semakin berkurang namun kewajiban masyarakat untuk wajib belajar Sembilan tahun yang belum tuntas. Ia mengingatkan setiap keluarga untuk menyiapkan sejak dini bagi pendidikan anak-anak.
“Welu ana nee ote imu ngala hidup tapi kalau welu ana nee wea bhada ja ngaza gena penyakit bisa pota semua, “ujar Bupati Nani Aoh dalam bahasa daerah Nagekeo.
Bupati Nagekeo, menambahkan, untuk mendukung kelancaran belajar mengajar di sekolah, pemerintah juga selalu menyediakan Dana BOS. Agar pengelolaan dana ini tidak mengganggu aktifitas belajar mengajar, mulai tahun 2011 nanti, Dana BOS tidak dikelola oleh kepala sekolah tetapi ditender langsung di Dinas PPO.
Dalam tatap muka bersama masyarakat yang juga dihadiri para guru, Bupati Nagekeo juga membeberkan tentang adanya SK Menteri PAN (Pemberdayaan Aparatur Negara) yang isinya adalah guru-guru negeri yang mengajar di sekolah swasta kepangkatannya tidak bisa diproses. Alasannya adalah setiap yayasan yang membangun sekolah harus mampu mengangkat guru dan bukannya mengharapkan dari pemerintah. Adanya SK Men PAN tersebut juga diakuinya sempat diprotes tetapi usahanya sia-sia. Hal lain yang diingatkannya adalah dengan memberikan pendidikan kepada anak-anak, maka anak-anak bisa berpikir dan menyiapkan masa depannya secara baik. Jika hal ini diabaikan maka anak-anak tidak memiliki ketrampilan yang cukup. Masalah lain yang timbul adalah saat merantau karena tidak punya ketrampilan para tenaga kerja bisa disiksa atau dianiaya.
“Jangan sampai ketika kita merantau mosa kita pota karena tidak punya ketrampilan. Orang buat kita seenaknya dan sakit rasanya kalau kita mendengar setiap kejadian dimana tenaga kerja disiksa oleh majikan. Kita harus berdiri di atas kaki kita sendiri dengan cara membekali anak-anak dengan pendidikan,”ungkap Bupati Nani Aoh memotivasi.
Bupati Nani Aoh juga berencana untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di Mbay guna melatih setiap calon tenaga kerja agar sebelum dikirim keluar negeri atau mencari kerja, para angkatan kerja memiliki ketrampilan atau keahlian yang memadai.
Laporan sil nusa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar