Jumat, 08 April 2011

Marapokot Dibiayai Rp 15 M, Aegela-Danga Dilebar 16 Meter



 ARUS transportasi menuju Mbay ibukota Kabupaten Nagekeo setiap hari terus mengalami peningkatan baik darat maupun laut. Khusus untuk jalur darat, meningkatnya arus transportasi tak sebanding dengan kesiapan sarana jalan raya. Jalan yang sempit dengan mobilisasi yang tinggi serta berbagai kerusakan badan jalan sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan para pengguna jalan. Hal inilah yang mengilhami Pemerintah Kabupaten Nagekeo untuk memperluas ruas jalan raya dari Aegela-Dana selebar 16 meter. Jalan tersebut akan dilebar Delapan meter ke Kiri dan Delapan meter ke Kanan. Sementara untuk jalur laut, pada bulan Desember 2010 lalu, pemerintah telah meresmikan pelayaran kapal ASDP (Angkutan Sungai dan Danau Penyeberangan) dari Jeneponto-Selayar (Sulawesi Selatan) menuju Marapokot Mbay Kabupaten Nagekeo, NTT. Untuk mendukung kelancaran operasional kapal-kapal ASDP maupun kapal perintis, pemerintah akan mengembangkan pelabuhan laut Marapokot dengan biaya sebesar Rp 15 Milyar pada tahun anggaran 2011.  
Bupati Nagekeo, Drs. Yohanes Samping Aoh, mengatakan, arus komunikasi ke Mbay akhir-akhir ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Meningkatnya arus transportasi sebagai tanda bahwa kota Mbay saat ini sedang berbenah dan sedang mengalami lonjakan kemajuan. Sebagai ibukota kabupaten, Mbay saat ini sangat terbuka sehingga memungkinkan Mbay kelak menjadi salah satu kota yang padat. Mengantisipasi terhadap kemajuan tersebut, masyarakat diminta Bupati Nagekeo untuk tidak membangun rumah atau pagar dekat jalan raya pada ruas Aegela-Danga karena ruas jalan tersebut akan diperlebar seluas 16 meter. Delapan meter ke sisi Kiri dan Delapan meter ke sisi Kanan yang diukur dari titik tengah badan jalan.
“Bagi masyarakat yang berdiam di sepanjang jalan Aegela-Danga tolong menggeser pagar dan bangunan. Ukur Delapan meter ke sisi Kiri dan Kanan dari titik tengah badan jalan. Geser lebih jauh dari badan jalan supaya arus komunikasi lebih lancar, “pinta Bupati Nagekeo.
Masyarakat juga diimbau Bupati Nagekeo untuk menyiapkan diri dengan cara menanam aneka tanaman pertanian, perkebunan atau perdagangan seperti mangga, nangka, sayuran serta memelihara ternak seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, domba dan sebagainya. Saran Bupati Nagekeo tersebut bermaksud agar warganya tidak menjadi penonton tetapi menjadi pelaku pembangunan.
“Arus komunikasi ke Mbay saat ini luar biasa. Kita harus siap diri songsong kemajuan. Caranya adalah tanam mangga atau apa saja di setiap pekarangan atau lahan yang kosong di sepanjang ruas jalan Aegela-Danga. Jangan sampai untuk beli mangga saja orang harus datangkan dari Jeneponto Sulewesi karena saat ini juga arus transportasi melalui laut ke Marapokot juga lancer, “ujarnya.
Bupati Nagekeo mengatakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja dan bertatap muka dengan masyarakat Boanio Desa Olaia, Kecamatan Aesesa dan masyarakat Kecamatan Nangaroro di Nangaroro beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungan kerja ini, Bupati Nagekeo didampingi Ny. Mastiur Magdalena Panggabean Aoh, camat di dua wilayah serta unsur Tripika. Hadir dalam tatap muka tersebut, aparat kecamatan, para kepala desa dan lurah, para tokoh masyarakat dan tokoh agama, tokoh perempuan dan pemuda, para guru dan pegawai serta para pelajar sekolah dasar dan sekolah menengah pertama setempat. Dalam acara tatap muka tersebut, Bupati Nagekeo juga memaparkan tentang arah kebijakan umum pembangunan Kabupaten Nagekeo, peluang dan tantangan pembangunan, serta berdialog bersama masyarakat. Di acara ini, para siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama menampilkan sejumlah acara hiburan seperti paduan suara, puisi dan tarian.
Di hadapan masyarakat saat bertatap muka di gedung serba guna Boanio, Bupati Nagekeo juga mengatakan, pada bulan depan nanti (Desember-red), dirinya akan meresmikan pelayaran ASDP (Angkutan Sungai Danau Penyeberangan) dari Jeneponto-Selayar-Marapokot Mbay. Beroperasinya kapal fery dari Jeneponto-Marapokot merupakan peluang bagi kita untuk pemasaran komoditi dan aneka kegiatan ekonomi produktif lainnya.
Di samping itu, dalam tahun anggaran 2011 nanti, Pelabuhan Marapokot akan dikembangkan lagi dengan dana sebesar Rp 15 Milyar. Dengan adanya pengembangan pelabuhan maka ke depan arus barang dan kapal akan semakin ramai dan kota Mbay akan semakin berkembang maju. 
Laporan sil aegela

Tidak ada komentar:

Posting Komentar